Salah
satu bagian dari anggota tubuh ada gigi dan mulut. Gigi yang sehat
adalah gigi dan jaringan pendukungnya bisa dipergunakan untuk aktifitas
tanpa ada keluhan.
Agar
gigi dan mulut bertahan tetap sehat harus dijaga. Kesehatan gigi dan
mulut selalu berkaitan dengan tidak adanya: gigi berlubang, rasa
ngilu, gusi bengkak, gigi goyang dan bau mulut. Untuk mempertahankan
kesehatan tersebut dibutuhkan:
1. Pemilihan makanan yang dimakan
2. Sikat gigi dengan gerakan, waktu dan jenis sikat serta pasta gigi yang benar.
3. Priksa gigi dan mulut ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali
Untuk
menjaga kesehatan gigi dalam konsumsi makanan dibutuhkan pemilihan agar
gigi tetap aman. Tidak semua jenis makanan baik untuk gigi. Ada
beberapa makanan tertentu. Untuk mempertahankan gigi yang sehat hindari
makanan yang manis dan lengket. Agar gigi tidak mudah berlubang
perbanyak makan sayur berserat dan konsumsi buah-buahan yang banyak
mengandung air. Ketika konsumsi makanan panas misalnya bakso, tidak
dianjurkan bersamaan dengan segala macam minuman yang dingin atau es,
hal ini supaya gigi bertahan kuat. Untuk menjaga warna gigi awet putih bersih hindari minuman yang berwarna.
Yang
sangat mempengaruhi kesehatan gigi sebenarnya sederhaha saja yakni
bagaimana cara kita membiasakan sikat gigi dengan gerakan yang benar,
yakni dari gusi ke gigi / dari merah ke putih. Lakukan sikat gigi pada
waktu yang benar juga, yaitu minimal sesudah sarapan dan sebelum tidur
malam. Jika sikat gigi sesudah makan sebaiknya lakukan tunggu 15 sampai
dengan 20 menit setelah kegiatan tersebut, agar PH mulut kembali normal
terlebih dahulu. Ini bertujuan untuk mencegah kerusakan gigi oleh karena
perubahan PH yang mendadak. Selain itu dalam pemilihan pasta gigi
masyarakat harus benar-benar hati-hati. Jangan sampai termakan iklan
produk. Kenali kebutuhan gigi saat itu, misalkan lebih membutuhkan untuk
pencegahan gigi berlubang, untuk memutihkan gigi atau untuk mengatasi
gigi yang terlanjur sensitif. Di sini pemakai pasta gigi harus bisa
tegas utuk mengambil keputusan pada diri sendiri. Jika masih ragu
sebaiknya konsultasikan lebih dahulu pada dokter gigi anda.
Kerusakan
gigi pada tahap awal biasanya masyarakat umum kurang begitu teliti.
Sebaiknya kita memeriksakan gigi secara rutin minimal 6 bulan sekali
meskipun hanya sekedar konsultasi. Pada saat ada kerusakan gigi yang
masih dini jika segera diakukan perawatan atau sampai harus dilakukan
perbaikan hasilnya akan lebih awet dari pada yang sudah rusak parah,
biayapun akan lebih hemat. Pada perbaikan kerusakan gigi, misalnya pada
gigi yang terlanjur berlubang yang harus ditambal sebenarnya hal
tersebut tidak menyelesaikan masalah, tetapi hanya menghambat kerusakan
secara cepat. Dan hal ini berlaku untuk semua jenis perbaikan gigi dan
jaringan pendukungnya. Yang paling aman adalah merawat dan
mempertahankan kondisi gigi dan mulut tetap sehat. Hal ini butuh
ketelatenan.
Bersambung
Nana Ono