Apa Yang Harus Dilakukan Masyarakat Jika Ingin Periksa Gigi Saat Pandemi Covid19 (3)

Salah satu bagian dari anggota tubuh ada gigi dan mulut. Gigi yang sehat adalah gigi dan jaringan pendukungnya bisa dipergunakan untuk aktifitas tanpa ada keluhan.

Agar gigi dan mulut bertahan tetap sehat harus dijaga. Kesehatan gigi dan mulut selalu berkaitan   dengan tidak adanya: gigi berlubang, rasa ngilu, gusi bengkak, gigi goyang dan bau mulut. Untuk mempertahankan kesehatan tersebut dibutuhkan:
1. Pemilihan makanan yang dimakan
2. Sikat gigi dengan gerakan, waktu dan jenis sikat serta pasta gigi yang benar.
3. Priksa gigi dan mulut ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali

Untuk menjaga kesehatan gigi dalam konsumsi makanan dibutuhkan pemilihan agar gigi tetap aman. Tidak semua jenis makanan baik untuk gigi. Ada beberapa makanan tertentu. Untuk mempertahankan gigi yang sehat hindari makanan yang manis dan lengket. Agar gigi tidak mudah berlubang perbanyak makan sayur berserat dan konsumsi buah-buahan yang banyak mengandung air. Ketika konsumsi makanan panas misalnya bakso, tidak dianjurkan bersamaan dengan segala macam minuman yang  dingin atau es, hal ini supaya gigi bertahan kuat. Untuk menjaga warna gigi awet putih bersih hindari minuman yang berwarna.

Yang sangat mempengaruhi kesehatan gigi sebenarnya sederhaha saja yakni bagaimana cara kita membiasakan sikat gigi  dengan gerakan yang benar, yakni dari gusi ke gigi / dari merah ke putih. Lakukan sikat gigi pada waktu yang benar juga, yaitu minimal sesudah sarapan dan sebelum tidur malam. Jika sikat gigi sesudah makan sebaiknya lakukan tunggu 15 sampai dengan 20 menit setelah kegiatan tersebut, agar PH mulut kembali normal terlebih dahulu. Ini bertujuan untuk mencegah kerusakan gigi oleh karena perubahan PH yang mendadak. Selain itu dalam pemilihan pasta gigi masyarakat harus benar-benar hati-hati. Jangan sampai termakan iklan produk. Kenali kebutuhan gigi saat itu, misalkan lebih membutuhkan untuk pencegahan gigi berlubang, untuk memutihkan gigi atau untuk mengatasi gigi yang terlanjur sensitif. Di sini pemakai pasta gigi harus bisa tegas utuk mengambil keputusan pada diri sendiri. Jika masih ragu sebaiknya konsultasikan lebih dahulu pada dokter gigi anda.

Kerusakan gigi pada tahap awal biasanya masyarakat umum kurang begitu teliti. Sebaiknya kita memeriksakan gigi secara rutin minimal 6 bulan sekali meskipun hanya sekedar konsultasi. Pada saat ada kerusakan gigi yang masih dini jika segera diakukan perawatan atau sampai harus dilakukan perbaikan hasilnya akan lebih awet dari pada yang sudah rusak parah, biayapun akan lebih hemat. Pada perbaikan kerusakan gigi, misalnya pada gigi yang terlanjur berlubang yang harus ditambal sebenarnya hal tersebut tidak menyelesaikan masalah, tetapi hanya menghambat kerusakan secara cepat. Dan hal ini berlaku untuk semua jenis perbaikan gigi dan jaringan pendukungnya. Yang paling aman adalah merawat dan mempertahankan kondisi gigi dan mulut tetap sehat. Hal ini butuh ketelatenan.

Bersambung

Nana Ono